Sunday, October 19, 2014

Untitled Post



Aku pernah bermimpi, 

suatu saat, 
suatu hari nanti tak bisa sesering dulu mendengar tawa kecil yang keluar dari bibirmu.



Kamu tak mampu lagi untuk selalu ada dan memberiku asa setiap melihat lengkungan senyummu.



Sungguh. 
Aku akan sangat senang dan bahagia jikalau itu hanya mimpi. 
Tapi, sadarku memaksaku bangun dan yang kini terlihat adalah kenyataan pahit kalau kau memang akan pergi.



**
aku selalu ingat dan tak akan pernah lupa. 
Bagaimana caramu tersenyum. 




Bagaimana caramu tertawa. 



Bagaimana caramu menatap.
Bagaimana caramu berjalan.
Sungguh aku tak akan pernah lupa.

Termasuk caramu berbicara didepan kelas.


Semuanya. Aku tak akan pernah lupa.
Kamu membuatku kagum.

Kamu membuatku berdecak bangga bisa mengenalmu.
Sosok yang lebih sering terlihat dingin yang terkadang berubah menjadi humoris
lantas berevolusi kembali menjadi seorang yang misterius yang kadang tak kukenal.


**


semua ini berawal dari sebuah pertemuan yang sering kuanggap 'kebetulan'
sebuah pesan singkat yang kau layangkan hingga bersarang dihandphoneku adalah jembatan penghubung awal perkenalan kita hingga terjalin sampai sekarang.


aku mengenalmu dengan sesosok yang berbeda.
Aku tak tahu apa yang kau perbuat hingga aku selalu penasaran denganmu.
Sosok misterus yang selalu kuharapkan.



mengenalmu ..
membuatku selalu kehabisan kertas untuk menulis dibuku harian yang kusimpan aman.
Tak cukup lusinan pena untuk menuliskan apa yang kukagumi dari kamu.
Karna terlalu banyak tentang kamu di otakku..
Emm ..
iya
kamu.




kita baru kenal beberapa tahun memang. Terlalu singkat bukan?
Tapi itu lebih dari sekedar cukup.
Sebuah perjalanan indah yang selalu kukenang hingga nanti,
sepuluh,
dua puluh,
atau bahkan ratusan tahun didepan.
ntah dengan cara apa aku harus berterimakasih. 
Berterimakasih untuk kamu yang tak pernah lelah mengajariku tentang banyak hal, 
termasuk sebuah kisah tentang kehidupan. 



Terimakasih.
Andai ada kata yang lebih pantas diucapkan dari pada kata terimakasih,
itulah yang akan ku ungkapkan untukmu.

aku selalu menyimpan perasaan yang teramat besar ini.
Aku akan menyimpannya entah sampai kapan. 



Perasaan yang lahir sejak perbincangan kecil kita didepan kelas hingga kini-pun tak akan kuhilangkan.
Aku juga tak tahu apa alasanku untuk terus menjaganya.
Tapi aku janji akan terus menjaga hati ini.

ah..
 andai kamu tahu.
Karenamu aku selalu berjuang melawan ketakutanku untuk menyayangi dan terus menyayangimu.
 Aku berusaha dan berusaha untuk tenang mendengarkan suara hati.

**



Dan kini perpisahan dibulan keempat kita ini, menyadarkanku bahwa begitu berharganya setiap detik yang ku lewati bersamamu.


kini sampai kini aku selalu mengharapkan bahwa masih ada 'kita' pada kita yang sekarang. 


Namun aku sadar, aku tak punya hak apapun untuk sekedar boleh menyayangimu.
masih mengenalmu dengan secara baikpun sudah sangat kusyukurkan.

Karna diluar sana masih banyak yang tersakiti jika kita menjadi 'kita' lagi.


terimakasih bintang inspirasiku. 
Bintang terang yang bersinar disaat siang malam hariku.. 
emm.. 

seumur hidupku.


**
 Desember 2013



Related Articles

3 comments:

Flickr Images